Penulis : KontraS Tanggal 7 September 1984, di Tanjung Priok, sekitar pukul 23.00 Wib, atas nama dasar Asas Tunggal Pancasila-, telah terjadi tindak kekerasan berupa penyerangan ke penduduk sipil yang melakukan aksi secara damai. Peristiwa tersebut mengakibatkan puluhan nyawa melayang tanpa makna, ratusan luka, puluhan raib tanpa berita. Melalui investigasi yangintens dan mendalam, KontraS tuangkan secara lugas dan komprehensif, segala yang terjadi pada tragedi Priok dalam buku SAKRALISASI IDEOLOGI MEMAKAN KORBAN; TANJUNG PRIOK SEBUAH LAPORAN INVESTIGASI . Pendekatan dan metodologi yang digunakan menghasilkan sebuah laporan yang komprehensif perihal pelanggaran berat HAM pada 7 September 1984 di Tanjung Priok, Jakarta. Bahkan laporan ini juga mengungkapkan bagaimana Peradilan juga menjadi bagian dari perluasan pelanggaran HAM terhadap orang-orang yang ditangkap dalam aksi pada 7 September 1984. Membaca buku ini, tidak sekedar mengingatkan kita pada peristiwa berdarah di Tanjung Priok, lebih dari itu, buku ini juga memberikan analisis dan rekomendasi yang berarti bagi pengusutan dan penuntasan pelanggaran HAM yang terjadi pada peristiwa Tanjung Priok. Jika institusi yang berwenang; Komnas HAM, Kejagung dan Pengadilan HAM di INdonesia berkenan belajar dari buku ini, seharusnya keadilan akan terwujud, sejarah akan terungkap dengan sebenarnya, hak-hak korban akan dipenuhi. Dan yang juga penting untuk Indonesia kedepan, apakah sakralisasi ideologi boleh menghalalkan darah anak negeri ini? membaca buku ini adalah bagian dari upaya untuk menjawabnya.SAKRALISASI IDEOLOGI MEMAKAN KORBAN; TANJUNG PRIOK SEBUAH LAPORAN INVESTIGASI
Penerbit : KontraS (April 2001)
Jumlah Halaman : 51 Halaman
Type: *.PDF
Size: __
0 komentar:
Posting Komentar