Prinses Juliana (Oktober 1933)
"1909 - 1936 Het leven van onze Kroonprinses in Beeld" atau dalam bahasa Indonesia "Kehidupan dari Puteri Mahkota kita dalam Gambar 1909-1936".
Buku ukuran besar: 34 cm. x 24 cm. Terdiri dari 96 halaman yang keseluruhannya adalah gambar foto dengan sedikit keterangan (footnote), di cetak dalam kertas tebal pada setiap halamannya.Buku ini mengenai kehidupan Puteri Juliana sejak masih bayi (lahir th.1909) sampai ketika berumur 27 tahun (th.1936) saat pertunangannya dengan Pangeran Bernhard. Waktu itu Ratu Belanda adalah Wilhelmina yang adalah ibu dari Puteri Juliana yang masih sebagai Puteri Mahkota. Buku ini diterbitkan th.1936 untuk memperingati pertunangan antara Puteri Juliana dengan Pangeran Bernhard pada 8 September 1936. Dicetak dalam ukuran besar (Folio) dan kertas tebal yang mewah setiap halamannya, berisi lebih dari seratus bh. gambar2 foto tentang keluarga kerajaan Belanda di masa itu yang sangat eksklusif. Gambar Foto berukuran besar, sehingga karena ukurannya yang besar bisa di frame atau di pajang di dinding.
Silahkan lihat gambar diatas untuk gambaran dari keseluruhan isi buku. Buku ini dicetak terbatas (limited edition) untuk kalangan "high society" dan pejabat-pejabat tinggi Kerajaan Belanda di masa itu.
Kemungkinan sekali buku kuno ini hanya satu-satunya yang masih ada (masih exist) di Indonesia dan hanya tersisa sedikit yang masih exist di Negeri Belanda sendiri. Buku ini berasal dari cucu seorang keturunan Belanda di Depok, Jawa Barat yang terkenal masih banyak keturunan Belanda nya (daerah Depok Lama). Menurutnya kakeknya (alm.) dulu adalah staf dari bagian rumah tangga (household), dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Nederlandsch Indie) Tjarda van Starkenborgh Stachouwer yang menjabat dari th.1936-1942. Jabatannya sebagai Gubernur Jenderal berakhir ketika ia menyerahkan kekuasaan Belanda atas Nederlandsch Indie kepada pemimpin pasukan Jepang Jend. Hitoshi Imamura pada 9 Maret 1942. Menurutnya, pemilik asli buku ini adalah isteri dari Sang Gubernur Jenderal sendiri yaitu Mrs. C. Tjarda van Starkenborg Stachouwer-Marburg.
Ratu Juliana Louise Marie van Oranje-Nassau (1909 - 2004) adalah Ratu Kerajaan Belanda dari tahun1948 sampai 1980, ketika putrinya Ratu Beatrix naik takhta. Juliana menikah dengan Bernhard zur Lippe Biesterfeld pada 1937 dan mendapatkan empat anak Beatrix (1938), Irene (1939), Margriet (1943) dan Marijke (1947).Ratu Juliana mengambil alih takhta dari ibunya Ratu Wilhelmina antara tahun 1947 – 1948. Pada 27 Desember 1949, ia secara resmi menyerahkan kedaulatan Hindia Belanda kepada delegasi Indonesia pimpinan Mohammad Hatta dalam pertemuan di Istana Dam, Amsterdam. Selanjutnya, kaum Belanda totok dan Indo di Nusantara diberikan waktu dua tahun untuk memutuskan tetap berkewarganegaraan Belanda atau menjadi warga Indonesia.
Di antara rakyat Belanda, ia sangat populer karena gaya yang tidak terlalu formal. Tetapi putrinya malah lebih formal daripada beliau yang diwarisinya dari bapaknya; Prins Bernhard. Ratu Juliana pernah ke Indonesia pada tahun 1972 sambil membawa oleh-oleh antara lain naskah manuskrip Kakawin Nagarakertagama. Naskah lontar ini berasal dari Lombok dan dijarah oleh tentara KNIL pada tahun 1894.
Meski telah mengundurkan diri dari politik sejak tahun 1980, beliau masih aktif di bidang sosial sampai tahun 1995. Pada tanggal 20 Maret 2004, ia meninggal pada usia 94 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar