Segenap Manajemen dan Staff Geraidesain mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H Minal Aidin Wal Faidzin Taqabalallahu minnaa wa minkum 1432 H.

Selasa, 29 Juni 2010

Buku Roman Klasik th.1966, karya Kho Ping Hoo, "Sekarsih" 1 buku Tamat




Roman Klasik karya Kho Ping Hoo, "Sekarsih" , 1 buku Tamat.
Diterbitkan pada th.1966. Tebal buku 87 halaman.
Kondisi buku masih baik walaupun penuaan (foxing), jilid utuh dan halaman lengkap.


Buku cerita klasik ini dikarang oleh Kho Ping Hoo (Asmaraman Sukowati),
yang terkenal sebagai pengarang buku-buku cerita silat yang banyak penggemarnya
hingga saat ini.
Sudah banyak judul cerita silat yang dikarangnya sejak th.1950-1960an,
mungkin sudah ratusan judul secara keseluruhan, semuanya cerita tentang dunia persilatan dengan latar belakang daratan Tiongkok kuno pada zaman Dinasty Zhou, Tang, Ming, hingga pada zaman Dinasty Ching.
Tetapi para penggemarnya mungkin tidak banyak mengetahui bahwa Kho Ping Hoo
juga ada menulis (walaupun hanya sedikit), tentang roman percintaan dengan latar belakang cerita kota-kota di pulau Jawa seperti Jogjakarta, Solo (Surakarta) dan Jakarta.

Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Peranakan Tionghoa ini lahir di Sragen, Jawa Tengah pada 17 Agustus 1926.

Selama 30 tahun ia telah menulis sedikitnya ada 145 judul. Bila tiap jilid dibaca 25 orang, maka tiap edisinya kira-kira dibaca oleh 1,6 juta orang. Meski menulis cerita-cerita silat Tionghoa, penulis yang produktif ini tidak bisa membaca dan menulis dalam bahasa Mandarin. Ia banyak mendapat inspirasi dari film-film silat Hong Kong.

Dari cerita silat itu, ada berbagai pendekar. Ada pendekar tangan buntung, pendekar pedang buntung, pendekar pengemis, pendekar mabuk, pendekar buta, … bahkan ada pendekar asmara. Masing-masing punya kepribadian sendiri-sendiri. Punya sifat masing-masing, dan kesukaan masing-masing. Semuanya adalah pendekar yang berilmu tinggi dan bertarung untuk menolong orang lemah.

Tapi banyak nilai-nilai kepahlawanan yang bisa didapat dari cerita-cerita itu.

Jarang ada orang yang bisa bercerita seperti Kho Ping Hoo.

Jangan coba-coba membaca beberapa halaman, karena akan langsung ketagihan,

dan bisa tidak tidur untuk menyelesaikan bukunya itu.


Karena ia tidak bisa berbahasa Mandarin, banyak fakta historis dan geografis Tiongkok dalam ceritanya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Namun ini bukan suatu halangan bagi pembaca novel Kho Ping Hoo yang memang sebagian besar tidak pernah sampai ke daratan Tiongkok itu. Beliau tutup usia pada 22 Juli th.1994.

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,

click pada gambar yang akan dilihat.


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More